Friday, December 7, 2018

LAPORAN MENDAN MAGNET DIDEKAT KAWAT BERARUS LISTRIK


MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT BERARUS LISTRIK
A.    PENDAHULUAN
1      1. Latar Belakang
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala alam serta semua interaksi yang menyertainya. Fenomena tersebut tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari, dikarenakan fisika sangat berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan mempelajari ilmu fisika dapat diketahui dengan logis mengapa fenomena alam tersebut bisa terjadi. Misalnya saja fenomena jarum kompas menyimpang ketika di dekatkan pada kawat yang berarus listrik. Gejala ini pertama kali dikaji oleh Hans Christian Oersted, melalui percobaan ia berhasil mengungkapkan hubungan antara listrik dan magnet. Ia berhasil membuktikan bahwa penghantar yang berarus listrik dapat menghasilkan medan magnetik.
Berdasarkan percobaan Oersted bahwa kumparan kawat berinti besi yang dialiri listrik dapat menarik besi dan baja. Hal ini menunjukkan bahwa kumparan kawat berarus listrik dapat menghasilkan medan magnet. Medan magnet juga dapat ditimbulkan oleh kawat penghantar lurus yang dialiri listrik. Berdasarkan hasil percoban tersebut terbukti bahwa arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar ini menghasilkan medan magnet atau di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet. Ternyata penghantar berarus listrik yang ditempatkan dalam medan magnet juga mengalami gaya magnet. Hal ini ditemukan pertama kali oleh Hendrik Antoon Lorentz. Besar gaya Lorentz bergantung pada besar medan magnet, panjang penghantar dan besar arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar.
Berdasarkan dalam kehidupan sehari-hari, magnet biasa digunakan untuk menghasilkan listrik, salah satu contohnya pada dinamo sepeda dimana magnet menghasilkan energi listrik dalam jumlah kecil yang digunakan untuk menyalakan lampu sepeda. Selain itu Gaya Lorentz pun sudah banyak diterapkan dalam peralatan sehari-hari misalnya alat bor listrik, blender, mikser, mesin cuci dan masih banyak lagi, dimana prinsip kerja dari semua alat tersebut adalah dengan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Pemanfaatan magnet telah banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, biasanya digunakan pada peralatan penunjang kegiatan manusia sehari-hari, namun seringkali tidak disadari keberadaan magnet pada alat yang digunakan karena memang orang awam hanya menggunkan alat tersebut tanpa mengenali apa saja komponen yang ada di dalam alat tersebut. Dengan ditemukannya magnet maka juga sebagai titik munculnya peradaban mesin karena jantung dari mesin adalah magnet.
Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan diatas, maka perlunya dilakukan pecrobaan medan magnet di dekat kawat berarus listrik untuk mengetahui pengaruh medan magnet terhadap kawat  berarus, sehingga mampu mengetahui prinsip kerja dari magnet pada kawat berarus yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2     2. Tujuan
Tujuan dari percobaan medan magnet di dekat kawat berarus listrik adalah untuk menyelidiki medan magnet di dekat kawat berarus listrik.

B.     LANDASAN TEORI
Selama abad ke-18, banyak ilmuwan berusaha menemukan hubungan antara listrik dan magnet. Sebuah muatan listrik stasioner dan magnet diperlihatkan tidak mempengaruhi satu sama lain. Namun pada tahun 1820, Hans Christian Oersted (1777-1851) menemukan bahwa ketika kompas ditempatkan dekat kawat, jarum kompas berbelok jika (dua hanya jika) kawat membawa arus listrik. Sebagaimana telah kita lihat, jarum kompas dibelokkan oleh medan magnet. Jadi percobaan Oersted menunjukkan bahwa arus listrik menghasilkan medan magnet. Dia telah menemukan hubungan antara listrik dan magnet. Sebuah jarum kompas di dekatkan bagian lurus kawat yang mengalirkan arus tercatat mengalami sebuah gaya, yang menyebabkan jarum untuk mengarahkan dirinya bersinggungan dengan lingkaran disekeliling kawat, Gambar 3.1a. Dengan demikian, garis-garis medan magnet yang dihasilkan oleh arus dalam kawat lurus adalah berbentuk lingkran dengan kawat pusatnya, Gambar 3.1b dan Gambar 3.1c. Arah dari garis-garis ini ditunjukkan oleh kutub utara kompas pada Gambar 3.1a. Ada cara sederhana untuk mengingat arah garis medan magnet dalam kasus ini. Hal ini disebut aturan tangan kanan. Pegang kawat dengan tangan kanan anda sehingga ibu jari anda menunjuk sesuai arah arus  konvensional (positif), maka jari anda akan mengelilingi kawat sesuai arah medan magnet, Gambar 3.1d.
Gambar 3.1 (a) Penyimpangan Jarum Kompas di Dekat Kawat yang Mengalirkan Arus, Memperlihatkan Kehadiran dan Arah Medan Magnet. (b) Serbuk Besi Juga Menyelaraskan Diri  Sepanjang Arah Garis Medan Magnet Dekat Sebuah Kawat Lurus yang Mengalirkan Arus. (c) Diagram Garis-garis Medan Magnet di Sekeliling Arus Listrik Dalam Kawat Lurus . (d) Aturan Tangan Kanan Untuk Mengingat Arah Medan Magnet : Ketika Ibu Jari Menunjuk  ke Arah Arus Konvensional, Jari-jari yang Mengelilingi Kawat Menunjuk ke Arah Medan Magnet. (  adalah symbol untuk medan magnet).

C.    METODE PRAKTIKUM
1.      1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan medan magnet didekat kawat berarus listrik dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Alat dan Bahan pada Percoban Medan Magnet di Dekat Kawat Berarus Listrik
No
Alat dan Bahan
Fungsi
1.
Kawat penghantar
Sebagai penghantar listrik
2.
Kompas
Sebagai penunjuk arah medan magnet
3.
Serbuk magnet
Sebagai penunjuk arah medan magnet
4.
Catu daya
Untuk member tegangan listrik
5.
Kabel Penghubung
Untuk menghubungkan kawat dan catu daya
6.
Amperemeter
Untuk mengukur arus
7.
Kertas
Sebagai alas serbuk magnet

2.     2.  Prosedur Kerja
                 Prosedur kerja pada percobaan medan magnet di dekat kawat berarus listrik adalah                   sebagai    berikut.
a.       Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b.      Merangkai alat seperti pada gambar 3.1 berikut.
Gambar 3.1 Rangkaian percobaan medan magnet di dekat kawat berarus

c.       Mengaktifkan catu daya dan memberi tegangan sebesar 3 volt.
d.      Mengukur arus pada kawat setengah lingkaran.
e.       Menaburkan serbuk magnet di sekitar kawat setengah lingkaran.
f.       Meletakkan kompas disekitar kawat pendek.
g.      Mengamati pergerakan jarum kompas dan arah serbuk magnet.
h.      Mencatat hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
i.        Mengulangi langkah (c) sampai (h) untuk kawat pendek dan solenoida.

D.    DATA PENGAMATAN
Data pengamatan dalam percobaan medan magnetdi dekatkawat berarus listrik dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
No
Jenis Kawat
I (A)
Jari-jari (m)
(m)
Jumlah lilitan
1.
Setengah lingkaran
0,00298
0,065
-
-
2.
Pendek
0,0034
-
0,47
-
3.
Solenoid
0,2631
-
0,098
23

C.    ANALISIS DATA
1.               Kawat Setengah Lingkaran

2.               Kawat Pendek
3.               Solenoida
D.    PEMBAHASAN
Medan magnet adalah daerah yang ada disekitar magnet dimana objek-objek magnetik lain dapat terpengaruh oleh gaya magnetismenya. Makin kuat daya magnet yang dimiliki oleh suatu benda, maka makin luas pula cakupan medan magnetnya. Keberadaan magnet dapat terlihat dengan perubahan kedudukan serbuk besi sebagaimana percobaan Oersted, yang kemudian digambarkan menurut kaidah tangan kanan. Medan magnet juga terjadi di sekitar kawat berarus listrik sebagaimana percobaan Oersted. Akibat pengaruh magnetik terhadap benda lain dinamakan induksi elektromagnetik.
Percobaan medan magnet di dekat kawat berarus listrik yang telah dilakukan dengan menggunakan 3 buah kawat yaitu kawat setengah lingkaran, kawat pendek dan solenoid. Perlakuan pertama menggunakan kawat setengah lingkaran dengan jari-jari 0,065 m, kuat arus sebesar 0,00298 A dan tegangan yang diberikan sebesar 3 volt, ketika serbuk magnet ditaburkan disekitar kawat maka serbuk magnet dititik pusat menunjukkan arah keluar dan nilai medan magnet dipusat yaitu 1,51π × 10-9 T. Perlakuan kedua menggunakan kawat pendek dengan panjang 0,47 m, kuat arus yang mengalir sebesar 0,0034 A, dan tegangan yang diberikan sebesar 3 v, ketika serbuk magnet ditaburkan disekitar kawat pendek maka arah medan magnet dibawah kawat menunjukkan arah keluar dan besar medan magnetnya yaitu 1,4 × 10-9 T. Sedangkan perlakuan ketiga menggunakan solenoida dengan panjang 0,098 m, kuat arus yang mengalir sebesar 0,2631 A, jumlah lilitannya yaitu 23 lilitan dan tegangan yang diberikan sebesar 3 volt, ketika serbuk magnet ditaburkan disekitar solenoid maka serbuk di bawah solenoid menunjukkan arah keluar dan besar medan magnetnya yiatu 29,1 × 10-9 T. Dari ketiga perlakuan, kompas didekatkan pada kawat berarus, maka yang terjadi adalah arah jarum kompas menyimpang.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet, besarnya medan magnet disekitar kawat berarus listrik dipengaruhi oleh kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus maka semakin besar kuat medan magnetnya, semakin jauh jaraknya terhadap kawat maka semakin kecil kuat medan magnetnya. Garis-garis gaya dari serbuk magnet tidak saling berpotongan. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan magnet yang lemah.

E.     KESIMPULAN DAN SARAN
1.   Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan medan magnet di dekat kawat berarus listrik adalah arus listrik dapat mengasilkan medan magnet atau biasa disebut induksi magnetic, besar medan magnet yng dihasikan dipengaruhi oleh besar kuat arus yang diberikan dan semakin jauh jarak terhadap kawat maka makin kecil kuat medan magnetnya.

2.   Saran
Saran yang kami ajukan pada percobaan medan magnet di dekat kawat berarus listrik adalah sebagai berikut.
a.    Untuk laboratorium agar selalu mempertahankan kebersihannya sehingga praktikan nyaman dengan tempat yang mereka tempati pada saat itu.
b.   Untuk asisten agar mempertahankan cara membimbinya dan bisa memberikan ilmu yang dimiliki.
c.    Praktikan, agar lebih semangat belajar untuk mempelajari materi tentang hal-hal yang akan dipraktikumkan sehingga mudah untuk lulus respon.



DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C.. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Giancoli, Douglas C.. 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Hayt, William H & John A. Buck. Elektromagnetika Edisi Ketujuh. Jakarta : Erlangga.


1 comment: